Coba pikir tentang amil dan ma’mul dalam ilmu nahwu. Kita sudah tahu bahwa amil adalah perkara yang bisa mempengaruhi ma’mul. Sedangkan ma’mul sendiri adalah perkara yang dipengaruhi ma’mul.Dari pelajaran ini bahwa ketika seorang terlanjur mencintai. Dia itu pasti selalu memikirkan si pujaan hati melakukan apapun demi si dia. Begitu juga dengan seorang muslim ketika dia sedang terlajur mencintai Allah Swt, tak terpeduli siang malam, tak peduli panas hujan dia tetap selalu memikirkan Allah,memuji Allah menyebut nama apapun yang dilakukan hanya demi Allah bahkan nyawanyapun hanya untuk Allah. Begitu kuatnya cintanya kepadanya seperti amil yang kuat mempengaruhi ma’mul sehingga ma’mul harus ikut terpengaruh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar